Penderita Kanker Payudara Mudah Emosi - Ini yang kami tawarkan buat anda para ibu-ibu atau kaum Hawa yang tersiksa dengan gejala-gejal penyakit kanker Payudara ini. Bagi banyak wanita, diagnosis kanker payudara bukan saja berdampak pada fisiknya tetapi juga pada emosinya, pada mentalnya, yang kemudian dapat berpengaruh terhadap hubungannya dengan orang lain. Hubungan dengan temannya, suaminya, anaknya, keluarganya, semua dapat terimbas. Bukankan ketenangan sebuah rumah tangga akan terusik dengan adanya ketidak stabilan emosi tersebut..??
Penderita Kanker Payudara Mudah Emosi
“Menurut pendapatku, kanker mempunyai dampak yang lebih parah terhadap emosi serta hubungan emosional penderita daripada penyakit berat lainnya,” kata Katherine Puckett, LCSW, direktur nasional Mind-Body Medicine, di Pusat Pengobatan Kanker di Chicago, Amerika.
Selanjutnya Puckett menambahkan bahwa ketidakpastian dari penyakit itu sendiri memperparah dampak tersebut. “Ketidaktahuan tentang kanker payudara akan makin meningkatkan emosionalitas penderita yang berkaitan dengan hubungannya dengan orang lain. Hal itu meningkatkan kecemasan dan mengubah segalanya dalam kehidupannya,” kata Puckett.
Tetapi perubahan itu sendiri tidak harus negatif. Bagi beberapa wanita, kanker payudara dapat menjadi pemicu yang mengubah hubungan pertemanan yang biasa menjadi ikatan yang lebih erat dan mendalam, membuat pasangan suami isteri makin dekat, membuat anggota keluarga jadi saling dekat dengan ikatan yang makin kuat.
Bagi wanita lain memang dampaknya dapat negatif. Membuat ia merasa kesepian dan terisolasi, merasa bahwa orang-orang dekatnya tempat ia bersandar makin terasa jauh. Hal yang berperanan dalam bagaimana kanker payudara berdampak pada emosi adalah kemauan untuk berbagi perasaan dengan orang lain, suatu hal yang memang tidak selalu mudah bagi wanita yang menderita kanker payudara.
Wanita mempunyai peranan sebagai pengasuh dan perawat orang lain. Oleh karena itu sangat berat untuk melepaskan naluri tersebut dan kemudian berubah menjadi orang yang perlu dilayani atau diperhatikan. Bagi banyak wanita, mengubah diri menjadi orang yang perlu dirawat dan diasuh orang lain, merupakan hal yang sangat berat karena sebenarnya ia tidak ingin dianggap lemah dan tidak mampu mengurus diri sendiri.
Penderita kanker payudara perlu disadarkan bahwa kesediaan berbagi perasaan dan meminta pertolongan adalah justru suatu kekuatan yang dapat mengukuhkan hubungannya dengan orang lain. Demikian kata Mauricio Murillo, MD, seorang psikiater onkologi dan direktur Supportive Service di Universitas New York.
Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti diatas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan dan untuk menghindari penyakit kanker payudara mulailah dengan gaya hidup sehat, olah raga teratur dan konsumsi obat herbal untuk menghambat sel kanker.
Kami menyarankan untuk kebutuhan obat herbal kanker Anda bisa meminum teh K-Muricata sebagai Obat Penyakit Kanker payudara
Untuk informasi lebih banyak tentang obat herbal kanker baca: K-Muricata Obat Kanker Payudara yang ampuh
Tidak ada komentar
Posting Komentar