Gejala dan penyebab penyakit hipertiroid

[caption id="attachment_9791" align="alignleft" width="300"]Jet Li, gejala dan penyebab penyakit Hipertiroid Jet Li[/caption]

Gejala dan penyebab penyakit hipertiroid. Siapa yang tidak kenal dari Bintang laga terkenal dari Mandarin, Jet Li, kini sedang berjuang keras melawan penyakit hipertiroid yang dideritanya selama lima tahun belakangan ini. Jet Li mengaku sangat sulit untuk menurunkan berat badannya.

"Saya tidak punya waktu untuk menurunkan berat badan. Memang benar karena penyakit hipertiroid, jantung saya bisa berdetak 130 hingga 140 per menit walau saya tidak berolahraga," ujar Jet Li seperti dilansir dari Toggle, Rabu 15 Juli 2015.

Penyakitnya tersebut, diakui Jet Li, memengaruhi metabolisme yang berdampak pada penampilan fisiknya. Berat badannya bisa naik atau turun drastis. Saat awal penyakitnya, berat badannya turun hingga 8 kilogram lebih.

Mungkin penyakit ini kurang begitu familiar di telinga kita, apa hipertiroid itu? Marilah kita kupas Gejala dan penyebab penyakit hipertiroid. Penyakit Hipertiroid terjadi karena overfungsional atau kelebihan produksi pada kelenjar tiroid. Hipertiroid biasanya berkaitan dengan keadaan klinis tirotoksikosis. Sedangkan pada penyakit tirotoksikosis berarti hipertiroid dengan adanya tanda-tanda akibat hormon berlebihan, misalnya badan makin kurus, berdebar, mata menonjol, gemetaran, gelisah, dan sebagainya. Penderita peyakt hipertiroid mengalami pembesaran dua sampai tiga kali dari ukuran normal. Karena sebenarnya arti tirotoksikosis tidak berbeda dengan hipertiroid. Walaupun hampir ada kemiripan, tiroitoksitosis adalah kelebihan pada hormon tiroid yang tidak selalu diproduksi oleh kelenjar tiroid.

Gangguan yang terjadi pada kelenjar tiroid merupakan salah satu pemicu percepatan detak jantung. Semakin cepat detak pada jantung maka semakin cepat pula metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena kelenjar tiroid mengalami gangguan dan kelenjar tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yang dapat untuk menstimulasi metabolisme setiap sel di dalam tubuh.

Jumlah hormon tiroid yang diproduksi setiap orang dengan orang lain tidaklah sama. Maka dari itu, kategori berlebih dalam pembentukan hormon tiroid juga berbeda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari metabolisme yang terjadi dalam tubuh dan tempat seseorang memeriksakan tersebut hormon tiroidnya.

Gejala dan penyebab penyakit hipertiroid


Gejala Penyakit Hipertiroid


Walaupun jumlah hormon tiroid pada setiap orang berbeda, namun gejala hipertiroid pada setiap orang adalah sama. Gejala hipertiroid antara lain :

  1. Jantung sering berdebar cepat

  2. Berat badan terus menerus turun meskipun nafsu makan normal.

  3. Emosi yang tidak stabil.

  4. Mengeluarkan banyak keringat yang berlebihan.

  5. Sering gemetaran.

  6. Sering agitasi atau gelisah.

  7. Kulit menjadi lebih tipis dan halus.

  8. Insomnia atau susah tidur.

  9. Kuku jari yang tumbuh lebih cepat.

  10. Sering mengalami kelelahan.

  11. Kurang berkonsentrasi.

  12. Menstruasi yang terjadi secara tidak teratur.

  13. Sering BAB atau buang air besar.

  14. Kerontokan rambut.


Penyebab Penyakit hipertiroid



  1. Penyakit Graves
    Penyakit graves merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering di jumpai. Gejala penyakit graves adalah terjadinya kelenjar tiroid membesar secara merata, tidak bisa memberi respons terhadap kontrol dari TSH. Penyakit graves ini biasanya terjadi secara turunan. Wanita 5 kali lebih sering terkena penyakit graves daripada pria. Penyebab graves adalah adanya penyakit autoimun, dimana terdapat antibodi yang ditemukan dalam sistem peredaran darah, yaitu thyroid peroksidase antibodies (TPO), thyroid stimulating immunogliobulin (TSI antibodies), dan TSH receptor antibodies (TRAb).

  2. Toxic Nodular Goiter
    Benjolan leher yang terjadi akibat pembesaran tiroid yang berbentuk seperti biji padat, bisa satu membentuk satu biji(single nodul) atau lebih(multinodular).

  3. Produksi TSH yang abnormal
    Tumor yang terdapat pada kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga dapat merangsang kelenjar tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4 yang lebih banyak dari keadaan normal. Keadaan ini sangat jarang didapatkan dan biasanya keadaan ini disertai dengan gangguan hormon lain yang juga diproduksi oleh hipofisis.

  4. Konsumsi yodium yang berlebihan
    Kelenjar tiroid memakai yodium untuk membuat hormon tiroid, bila mengkonsumsi yodium terlalu banyak dapat menimbulkan penyakit hipertiroid. Kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien tersebut memang sudah mengalami hipertiroid.

  5. Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)
    Tiroiditis adalah radang pada kelenjar tiroid. Tiroiditis disebabkan oleh virus, ditandai dengan demam, kelenjar tiroid yang membesar dan sakit bila kelenjar tersebut tersentuh.

  6. Minum obat hormon tiroid yang berlebihan
    Ada juga yang periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang melakukannya secara tidak teratur, sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan hanya unutk menurunkan berat badan hingga timbul efek samping.


K-Muricata obat penyakit Hipertiroid Alami


K-Muricata adalah obat penyakit Hipertiroid yang terbuat dari ekstrak daun sirsak dan keladi tikus pertama di dunia. Sedangkan Amazon Plus merupakan herbal yang terbuat dari Acai Berry, Manggis, Delima merah, Zaitun, Blueberry dan Tomat. Kombinasi kedua herbal ini menghasilkan khasiat terapi yang telah terbukti dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit termasuk penyakit Hipertiroid. Keduanya merupakan solusi pengobatan alami penyakit hipertiroid terbaik untuk menyembuhkan penyakit Hipertiroid sampai tuntas.


Seperti yang dialami Debi, setelah mengonsumsi Herbal K-Muricata obat penyakit hipertiroid membuat hidup Debi kembali menjelang. Penyakit hipertiroid yang dideritanya hilang total, setelah minum K-Muricata hanya dalam sebulan. Bukan saja penyakitnya sembuh, staminanya yang selama ini bermasalah, kini kembali pulih.


Itulah gejala dan penyebab penyakit Hipertiroid yang perlu anda ketahui, agar nanti anda bisa mengambil tindakan secepat mungkin jika nanti penyakit Hipertiroid menghampiri anda.

Pengguna Insulin, Waspadalah Risiko Hipoglikemia

Gula (glukosa) yang berlebihan di dalam darah bisa merusak berbagai organ tubuh utama, termasuk jantung, saraf, mata, dan ginjal. Memang akibat tersebut tidak segera dirasakan. Tapi, jika Anda tidak mengontrol gula darah, kondisi itu pada akhirnya pasti akan dirasakan.

Karena itu, penderita diabetes disarankan untuk tetap mempertahankan kadar gula darah agar senantiasa mendekati normal. Akan tetapi, terkadang tindakan pengobatan yang berlebihan terhadap diabetes bisa menimbulkan gula darah rendah (hipoglikemia).

Hipoglikemia ternyata sama buruknya dengan kadar gula darah terlalu tinggi. Penelitian yang digelar para ahli dari Cardiff University terhadap 50.000 pasien diabetes tipe 2 menemukan, kadar gula darah yang terlalu rendah meningkatkan risiko kematian, khususnya pada pemakai insulin.

Perbedaan risiko kematian secara signifikan terlihat antara pasien yang memakai insulin dan mereka yang minum obat untuk meningkatkan pelepasan insulin. Ada beberapa hipotesis mengenai hal ini.

Dalam penelitian ini, pasien yang memakai insulin diminta untuk tidak menghentikan penggunaannya. Selain itu, faktor usia serta periode pasien mengidap penyakit diabetes juga ikut berpengaruh.

"Masih belum jelas benar apakah penggunaan insulin yang intensif meningkatkan risiko kematian atau faktor lain. Masih diperlukan pengujian dan penelitian lebih lanjut," kata ketua peneliti, Dr Craig Currie.

Menanggapi hasil studi ini, Dr Iain Frame, Kepala Riset Diabetes UK, mengatakan, selain faktor insulin, kita juga harus mempertimbangkan faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap risiko kematian, yakni usia dan jangka waktu menderita diabetes.

"Makin tua usia pasien, makin banyak penyakit yang mudah menyerang. Faktor gaya hidup pasien dalam mengontrol kadar gula darahnya juga sangat penting," kata Frame.

Oleh sebab itu, ia menyarankan agar pasien diabetes selalu mengontrol kadar gula darahnya dengan cara mengatur pola makan dan rajin berolahraga serta mengonsumsi obat.

Sangat disarankan untuk pengobatan diabetes menggunakan obat diabetes yang tidak mempunyai efek samping. Melihat sampai sekarang untuk pengobatan secara medis penyakit diabetes belum ada obat yang mampu mengobati secara tuntas, oleh karena itu obat kimiawi yang penggunaanya secara terus menerus akan mempunyai efek samping yang sangat berisiko memperparah penyakit atau menimbulkan masalah penyakit baru.

Sekarang orang mulai beralih dengan pengobatan sistem herbal yang dinilai sangat rendah efek samping, karena obat herbal biasanya diramu menggunakan bahan alami yang tidak kimiawi.

Kembali ke pengobatan diabetes dan menjaga kadar gula darah tetap stabil mengonsumsi obat herbal alami Amazon berries adalah langkah yang tetap untuk menjaga kondisi tetap terjaga.

 

Sumber